Biarkan Siswa Bandel, Kita cuman kerja mencari uang
Biarkan Siswa Bandel - Dilema menjadi guru disebabkan siswa yang bandel - Zaman sekarang mengajar itu bukannya bertambah ikhlas mengajar, namun sebaliknya. Obrolan dengan seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah swasta yang dinaungi sebuah yayasan.
Sang guru menarik nafas dalam-dalam sambil mengelus dada setelah menerima sikap yang tak sedap dari seorang siswa yang beliau ajarkan. Seolah ia ingin marah dan membentak siswa tersebut namun tak kuasa ia lakukan karena beliau berusaha mendidik dengan cara lembut agar siswa tidak merasa dimarahi dan tak meniru kemarahan yang dilampiaskan kepadanya. Lalu guru tersebut berucap, "Dulu sikap murid terhadap guru itu sangat hormat, takut dan tak berani seperti sekarang ini, jangankan dibentak, mendengar suara guru berdeham (ehhhm, dengan nada tinggi) nya guru, murid sudah kocar-kacir masuk kelas dan duduk rapih. Namun sekarang jangankan seperti itu sudah dimarahipun bukannya nurut malah ngeyel. Sikap siswa semacam inilah yang sering membuat guru terpancing emosi, kurang-kurangnya bersabar kita bisa naik pitam. Bukan hanya itu jika guru marah-marah respon dari orang tua juga tidak sedikit yang malah mendukung sikap anaknya yang kurang baik tersebut dengan mendatangi guru dan memarahinya atau beradu argumen. Ini yang membuat guru harus extra hati-hati dalam mengajar. Banyak kasus terjadi yang berasal dari sikap siswa bandel ini. Mulanya dinasihati malah melawan, dan ngelunjak, dimarahi lebih berontak, dan akhirnya terjadilah guru memukul siswa padahal hanya sebatas membuat siswa jera namun bisa berlanjut ke jalur hukum" Itu lebabnya sang guru tidak banyak berbuat banyak untuk mengayomi siswanya dengan sepenuh hati, yang penting kita mengajar masuk pada jam kerja sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Kita berusaha saja untuk mengajar dengan baik, masalah sikap siswa yang bandel dan tidak kunjung mau berubah menjadi penurut dan mengikuti arahan guru itu masalah mereka, yanga penting kita mencari nafkah. itu saja.
Itulah sepenggal obrolan dengan seorang guru honorer di sebuah sekolah swasta. Dari cerita tersebut menjadi guru memang sebuah dilema di satu sisi kita ingin mengabdi pada negara dengan mengajarkan generasi yang akan memimpin negara ini menjadi orang-orang yang lebih baik dan lebih maju. Namun di sisi lain ada hal-hal yang membuat guru menjadi kurang peduli terhadap keberhasilan mereka dalam pendidikan. dari sikap bandel siswa dan dari sikap orang tua yang kurang bijak dalam menyikapi anaknya. Mungkin karena rasa sayang mereka terhadap putera-puterinya yang berlebihan atau mungkin ada sebab lain.
Sang guru menarik nafas dalam-dalam sambil mengelus dada setelah menerima sikap yang tak sedap dari seorang siswa yang beliau ajarkan. Seolah ia ingin marah dan membentak siswa tersebut namun tak kuasa ia lakukan karena beliau berusaha mendidik dengan cara lembut agar siswa tidak merasa dimarahi dan tak meniru kemarahan yang dilampiaskan kepadanya. Lalu guru tersebut berucap, "Dulu sikap murid terhadap guru itu sangat hormat, takut dan tak berani seperti sekarang ini, jangankan dibentak, mendengar suara guru berdeham (ehhhm, dengan nada tinggi) nya guru, murid sudah kocar-kacir masuk kelas dan duduk rapih. Namun sekarang jangankan seperti itu sudah dimarahipun bukannya nurut malah ngeyel. Sikap siswa semacam inilah yang sering membuat guru terpancing emosi, kurang-kurangnya bersabar kita bisa naik pitam. Bukan hanya itu jika guru marah-marah respon dari orang tua juga tidak sedikit yang malah mendukung sikap anaknya yang kurang baik tersebut dengan mendatangi guru dan memarahinya atau beradu argumen. Ini yang membuat guru harus extra hati-hati dalam mengajar. Banyak kasus terjadi yang berasal dari sikap siswa bandel ini. Mulanya dinasihati malah melawan, dan ngelunjak, dimarahi lebih berontak, dan akhirnya terjadilah guru memukul siswa padahal hanya sebatas membuat siswa jera namun bisa berlanjut ke jalur hukum" Itu lebabnya sang guru tidak banyak berbuat banyak untuk mengayomi siswanya dengan sepenuh hati, yang penting kita mengajar masuk pada jam kerja sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Kita berusaha saja untuk mengajar dengan baik, masalah sikap siswa yang bandel dan tidak kunjung mau berubah menjadi penurut dan mengikuti arahan guru itu masalah mereka, yanga penting kita mencari nafkah. itu saja.
Itulah sepenggal obrolan dengan seorang guru honorer di sebuah sekolah swasta. Dari cerita tersebut menjadi guru memang sebuah dilema di satu sisi kita ingin mengabdi pada negara dengan mengajarkan generasi yang akan memimpin negara ini menjadi orang-orang yang lebih baik dan lebih maju. Namun di sisi lain ada hal-hal yang membuat guru menjadi kurang peduli terhadap keberhasilan mereka dalam pendidikan. dari sikap bandel siswa dan dari sikap orang tua yang kurang bijak dalam menyikapi anaknya. Mungkin karena rasa sayang mereka terhadap putera-puterinya yang berlebihan atau mungkin ada sebab lain.
Cara mengatasi siswa Bandel atau nakal
Sebenarnya banyak cara yang dapat seorang guru lakukan untuk mengatasi siswa yang "nakal". Walau ini adalah sebuah teori, ada yang berhasil ada juga yang belum bisa berhasil sepenuhnya dalam menggunakan terori tersebut. Tapi setidaknya ada usaha yang dilakukan oleh guru dalam menjalankan amanahnya sebagai seorang pendidik- Hentikan memberi stempel nakal pada anak yang dianggap nakal baik yang anda berikan dengan ucapan atau sikap. Ucapkan dengan sepenuh hati Anda (walaupun sulit) “Menurut Bapak/Ibu kamu itu tidak seperti yang dibilang orang lain. Bahkan kamu lebih baik daripada yang dikatakan mereka. Ucapan ini diharpakna siswa yang nakal tersebut merasa mendapat perhatian dan merasa ada dan Anda percaya pada.
- Telusurilah latar belakang keluarganya, cari informasi dari teman dekatnya, atau kalau memungkinkan konsultasikan, curhat dengan orang tuanya dan berhati-hati dalam melakukannya, sebab ada orang tua yang mudah tersinggung dan tidak menerima jika anaknya mendapat “perhatian” guru. Jika sudah memahami latar belakangnya Anda akan mencari tahu cara yang tepat untuk menghadapinya.
- Doakanlah anak tersebut selesai Anda beribadah, doa guru sangat mustajab untuk siswanya, bersabarlah dan memohonlah kepada Allah agar membuat anak tersebut luluh dan dapat berubah. Bukan tidak meungkin siswa akan berubah berkat doa sanga guru.
- Buatlah siswa tersebut mendapat kepercayaan dari guru dengan memberi amanah kepada siswa tersebut. Mulai dari hal yang kecil misal membagikan hasil ulangan, memimpin doa atau memimpin siswa lain dalam suatu kegiatan.
- Cari kesempatan dimana siswa tersebut sedang berbuat baik, berikanlah pujian pada waktu dia melakukannya jika anda bisa mengucapkannya kalau tidak buatlah tulisan dan berikan padanya.
0 Response to "Biarkan Siswa Bandel, Kita cuman kerja mencari uang"
Post a Comment